Kebanyakan
orang beranggapan bahwa bahagia itu ketika kita mendapatkan kasih sayang dari
orang lain, ketika kita mendapatkan perhatian dari orang lain atau bahkan
ketika kita mendapatkan belas kasihan dari orang lain.
Namun,
orang yang sudah mengerti akan hakikat dari kebahagiaan akan menolak semua
kalimat-kalimat tersebut. Karena mereka tahu, bahwa bahagia itu sangatlah
sederhana yaitu ketika kita bisa berbagi bahu dengan sahabat kita.
Bukan
hanya ketika kita memberikan bahu kita sebagai tempat bersandar sementara.
Namun, ketika kita mulai mendapatkan sebuah kepercayaan dari sahabat-sahabat
kita. Ketika mereka dengan mudahnya memanggil nama kita, disaat suka maupun
duka. Ketika mereka menangis dipelukan kita, lalu berkata “terima kasih”. Oh
sungguh, itu adalah bahagia.
Ketika
mereka letih lalu menyandarkan kepalanya dibahu kita, itupun sebuah
kebahagiaan. Itu berarti, mereka mulai merasa nyaman didekat kita. Itu berarti,
mereka mulai merasakan kehadiran kita sebagai seseorang yang berarti dihidup
mereka. Ah, itu sungguh menetralkan rasa penat yang ada dibahu. Ketika ia
bersandar, lalu berkata “terima kasih”.
Sebenarnya
kata kunci dari sebuah kebahagiaan adalah “memberi”. Kita akan lebih senang
ketika kita dapat memberi, bukan menerima. Ketika kita mempunyai rezeki yang
berlebih, akan lebih menyenangkan jika kita dapat memberi sebagian rezeki kita
kepada sahabat-sahabat kita yang kurang beruntung.
Satu
lagi kata kunci dari sebuah kebahagiaan adalah “bersyukur”. Sebesar apapun
nikmat Tuhan, tetapi jika kita tidak bisa bersyukur maka akan sia-sialah segala
nikmat itu. Akan sia-sia segala kebahagiaan kita, jika kita tidak ingin berbagi
dan bersyukur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar