Berbagai macam teori evolusi yang
dicetuskan oleh berbagai tokoh, akan menjadi dasar pemikiran tentang evolusi
selanjutnya. Proses evolusi dapat dibedakan atas dasar faktor – faktor berikut
:
1.
Evolusi
Berdasarkan Arahnya
Berdasarkan arahnya evolusi dibagi
menjadi dua, yaitu :
a.
Evolusi
Progresif
Evolusi
progresif adalah evolusi menuju pada kemungkinan yang dapat bertahan hidup
(survival). Contohnya seperti yang terjadi pada burung
finch (satu genus dengan burung pipit) di Kepulauan Galapagos yang dulu dipakai
Charles Darwin untuk mengembangkan teori evolusi, kini terbukti cocok dengan
teori itu, mereka memang berevolusi. Burung-burung finch yang berukuran sedang,
yang dulu diteliti Darwin, ternyata perlahan-lahan memperkecil paruhnya untuk
mendapatkan aneka jenis biji-bijian. Perubahan ini mulai terjadi sekitar
duapuluh tahun setelah kedatangan burung pesaing mereka yang berukuran lebih
besar, dan memperebutkan sumber makanan yang sama.
b. Evolusi Regresif
Evolusi
regresif adalah proses menuju pada kemungkinan kepunahan. Hal ini seperti yang
terjadi pada dinosaurus. Prof. Michael Rampino dalam Discovery Channel
berjudul “Catasthropic Past” menyebutkan bahwa kepunahan Dinosaurus
dipicu oleh serbuan dari luar angkasa (meteor). Unsur iridium (hujan
asam) yang merupakan unsur langka meteor pun banyak ditemukan di daerah bekas
kawah meteor, yaitu sekitar 10 ribu kali lebih banyak dibandingkan kulit bumi
yang lain. Menurutnya ini menjadi petunjuk hubungan antara meteor dengan
kepunahan binatang besar tersebut
Begitu juga dengan hasil penelitian dari pemenang
nobel fisika, Luis Alvarez. Pada tahun 1980, ia pernah memimpin ekspedisi
bersama anaknya Walter dan menemukan bahwa awan yang menutupi seluruh permukaan
bumi telah menghalangi cahaya matahari bertahun-tahun, yang menyebabkan long
winter/musim dingin yang lama dan ikut membinasakan banyak spesies yang
ada.
2. Evolusi
Berdasarkan pada Skala Perubahannya
Berdasarkan skala perubahannya,
evolusi dibagi menjadi dua, yaitu :
a.
Makroevolusi
Makroevolusi
adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala besar. Perubahan yang menyebabkan perbedaan yang lebih besar dan
nyata diantara golongan taksonomi diatas spesies. Hal
ini timbul dari serangkaian panjang kejadian spesies yang masing-masing membawa
spesies keturunan makin jauh dari bentuk leluhur asli.
a.
Mikroevolusi
Mikroevolusi
adalah perubahan evolusi yang dapat mengakibatkan perubahan dalam skala kecil.
Mikroevolusi ini hanya mengarah kepada terjadinya perubahan pada frekuensi gen
atau kromosom. Ia juga disebut sebagai "perubahan di bawah tingkat spesies".
Perubahan ini disebabkan oleh empat proses yang berbeda: mutasi, seleksi
( baik yang alami maupun buatan ), aliran gen, dan hanyutan genetik.
Mikroevolusi dapat dikontraskan dengan makroevolusi, yang merupakan peristiwa
terjadinya perubahan skala besar pada frekuensi gen dalam suatu populasi selama
periode geologis yang panjang. Perbedaan ini pada dasarnya hanya berbeda pada
pendekatan yang dilakukan saja. Mikroevolusi bersifat reduksionis, sedangkan
makroevolusi bersifat holistik.
3.
Evolusi
Berdasarkan Hasil Akhir
a.
Evolusi
Divergen
Evolusi
divergen adalah proses evolusi yang perubahannya berasal dari satu spesies
menjadi banyak banyak spesies baru. Evolusi divergen ditemukan pada peristiwa
terdapatnya lima jari pada vetebrata yang berasal dari nenek moyang yang sama
dan sekarang dimiliki oleh bangsa primata dan manusia.
b.
Evolusi
Konvergen
Evolusi
konvergen adalah proses evolusi yang perubahannya didasarkan pada adanya
kesamaan struktur antara dua organ atau organisme pada garis sama dari nenek
moyang yang sama. Hal ini dapat ditemukan pada hiu dan lumba – lumba. Ikan hiu
dan lumba – lumba terlihat sama seperti organime yang berkerabat dekat, tetapi
hiu ternyata termasuk dalam pisces sedangkan ikan lumba – lumba termasuk dalam
mamalia. Ekspansi relatif cepat
dan diversifikasi dari kelompok organisme berkembang karena mereka beradaptasi
dengan relung ekologi baru. Radiasi adaptif adalah proses dimana satu spesies
berevolusi menjadi dua atau lebih spesies. Hal ini terjadi sebagai akibat dari
populasi yang berbeda menjadi reproduktif terisolasi satu sama lain, biasanya
dengan beradaptasi dengan lingkungan yang berbeda. Pola percabangan evolusi
akibat radiasi adaptif dikenal sebagai cladogenesis.